Friday 28 February 2014

Aga Red


 
Jenis      : Alphonse-Lavalleé
Analisis  : 11,5 % alkohol
  • Pembuatan wine
Popularitas red wine lokal terkenal ini melesat dalam 12 bulan terakhir sejak metode yang digunakan terus ditingkatkan.. Teknologi terkini menghasilkan proses fermentasi yang lebih lama, kadar alkohol lebih tinggi, warna lebih pekat dan rasa lebih kompleks.
  1. Style   : Medium–light bodied. French & American oak matured.
  2. Warna : Warna merah cherry
  3. Aroma : Aroma buah berry tropis
  • Palate (Rasa)
Kombinasi rasa anggur yang lembut dengan tannin yang pekat dan sedikit asam yang segar.
  • Saran penyajian
Kelezatan red wine lokal yang stylish ini cocok dikonsumsi sendiri atau ketika menikmati masakan kari, rending, hidangan daging, atau makanan India. Aga Red bisa disajikan dingin dan dapat digunakan sebagai base cocktails.
  • Penyimpanan dan penyajian
Idealnya Aga Red disimpan pada suhu 18° C atau kurang. Temperatur lebih tinggi akan mempercepat kematangan usia wine dan memperpendek masa simpan wine (shelf life). Akan menjadi lebih lembut dan matang dengan botol yang cukup berumur. Kualitas rasa makin meningkat jika dipindahkan sesaat sebelum disajikan.
Disajikan : 8°-12° C
Tersedia dalam kemasan botol 750 ml dan 2 liter Cask. Harga Sekitar Rp.560.000

Sorce : http://id.wikipedia.org  

Rosé




Jenis      : Alphonse-Lavalleé
Analisa  : 11% alkohol 
  • Pembuatan wine
Rosé adalah produk Hatten Wines paling terkenal dan makin berkualitas seiring meningkatnya standar pemilihan buah, pengawetan yang lebih baik, menjadikan warna wine ini lebih cerah dengan aroma lebih elegan. Hatten Wine Rosé pertama kali dibuat pada tahun 1994, menggunakan anggur Alphonse-Lavalleé asal Prancis yang dikembangkan disana. Anggur ini memiliki aroma buah-buahan tropis dan nuansa bunga.
  1. Style     : Tanpa oak.
  2. Warna   : Warna merah crimson pucat cerah.
  3. Aroma   : Aroma bunga dan buah tropis.
  • Palate (Rasa)
Rasa Strawberry yang elegan dan agak manis serta kesan asam yang ringan di mulut.
  • Saran penyajian
Kelezatan wine lokal yang stylish ini cocok untuk dikonsumsi sendiri atau ketika menikmati masakan Bali dan Indonesia yang pedas. Wine Rosé bisa disajikan dingin dan dapat digunakan sebagai base cocktails.
  • Penyimpanan dan penyajian
Idealnya Rosé disimpan pada suhu 18° C atau kurang. Temperatur lebih tinggi akan mempercepat kematangan usia wine dan memperpendek masa simpan (shelf life). Tidak dibuat untuk penyimpanan yang berkelanjutan.
Penyajian : 8° - 10° C
Tersedia dalam kemasan botol 750 ml dan 2 liter Cask. Harga sekitar Rp. 700.000
  • Penghargaan
  1. Finalis di Challenge Winemaster Portugal
  2. Recommended Medal, Wine & Spirit Asia Wine Challenge

Soure : 
http://id.wikipedia.org 
http://winebali.byethost18.com

Hatten Wines


  • SEJARAH
Meskipun ada anggapan umum bahwa nyaris mustahil menumbuhkan anggur dan memproduksi wine berkualitas di iklim tropis Asia, Hatten Wines berhasil mendirikan perusahaan wine yang sukses dan mendapat perhatian internasional. Pada tahun 1994, Bapak Ida Bagus Rai Budarsa mendirikan Hatten Wines, the first and only true Balinese winery, dan memperkenalkan cita rasa wine Bali ke meja-meja hotel dan restaurant di seluruh Indonesia. Hatten Wines berkomitmen akan kualitas dan rasa standar internasional dan terpilih sebagai Top-10 Fastest Improving Producers in Asia. Perkebunan Hatten Wines terletak sepanjang pantai utara Bali (kabupaten Buleleng) dan menggunakan anggur hitam lokal jenis Alphones-Lavalleé, French table grapes serta anggur putih lokal - Belgia dan Probolinggo Biru. Anggur-anggur ini memungkinkan Hatten Wines berproduksi sepanjang tahun karena tidak ada periode “tidur” di iklim tropis seperti halnya di Eropa. Dengan pengetahuan dan pengalamannya yang mendalam, seorang winemaker Australia turut mengelola pabrik Hatten Wines di Sanur. Kolaborasi solid antara winemaker Australia dengan owner Bali ini melahirkan dua brand wine yang ditangani secara cermat.
  • Milestones
Hatten Wines
1992 : Pak Rai memiliki visi untuk memproduksi wine dengan menggunakan anggur lokal. Berdirilah pabrik wine pertama di Bali dan mengembangkan jenis anggur lokal untuk diproduksi menjadi wine.

1994: Launching wine Rosé vintage yang pertama
2000: Launching Jepun Sparkling Wine
2001: Launching Aga Red
2002 : Launching Aga White
2003 : Launching Tunjung Sparkling Wine / Alexandria / Pino de Bali
2007 : Launching Two Islands -Chardonnay & Shiraz
2009 : Launching Two Islands - Riesling & Cabernet Merlot
2011 : Bapak Gus Rai mendapat penghargaan sebagai Wine Pioneer Award untuk Asia Tenggara.
  • FOUNDER
Ida Bagus Rai Budarsa
Beliau mendapat penghargaan sebagai Wine Pioneer tahun 2011 berkat kesuksesannya memproduksi hal yang tampak mustahil, yaitu wine berkualitas di pulau tropis. Keluarga beliau adalah produsen Dewi Sri, produk brem dan arak terkemuka di Bali, didirikan oleh Ida Bagus Oka Gotama sejak tahun 1968, dimana beliau kemudian memproduksi wine pemenang berbagai penghargaan - Hatten Wines. Visi beliau adalah menjadikan Hatten Wines salah satu produk iconic dari Indonesia yang berasal dari Bali.
  • WINEMAKER
James Kalleske
Meski baru saja bergabung dengan PT Arpan Bali sebagai winemaker, James Kalleske bukanlah orang baru dalam dunia wine. Dia lahir dan besar di Barossa Valley, daerah penghasil wine terkemuka di Australia, James telah mempelajari pembuatan wine sejak usia 17 tahun. James meraih gelar sarjana Science jurusan Oenology and Viticulture dari Univeritas Curtin, Australia dan menerima Dean’s Award sebagai ‘most outstanding student’ pada tahun terakhirnya. Berkat hasratnya dalam membuat wine, James berhasil membuat dua wine vintage pertamanya di perusahaan wine Grant Burge, Barossa Valley.
James menerima penghargaan ‘5 Star Halliday Winery Ratings’ ketika bekerja untuk Rockfield Estate Wines dan Thompson Estate Wines di Margaret River, Australia. Berkat kecintaannya terhadap wine, dia juga mendapat kehormatan bekerja bersama dibawah bimbingan para winemaker terbaik Australia: Bob Cartwright, Cliff Royle, Vanya Cullen dan Virginia Wilcock, dan dianugerahi gelar 5th Generation Winemaker Alphonse Mellot dari Perancis. Pada bulan Juni tahun 2012, James dan keluarga kecilnya pindah ke Bali dan bergabung dengan wine pemenang penghargaan-Hatten Wines.
  • PENGHARGAAN
2012 SILVER MEDAL, Wine & Spirits Asia Wine Challenge 2012, Singapura
2012 BRONZE MEDAL, Wine & Spirits Asia Wine Challenge 2012, Singapura
2011 SILVER MEDAL, Wine & Spirits Asia Wine Challenge 2011, Singapura
2003 BRONZE MEDAL, Wine & Spirits Asia Competition, London, Inggris
2012 RECOMMENDED MEDAL, Wine & Spirits Asia Wine Challenge 2012, Singapura
2012 RECOMMENDED MEDAL, Wine & Spirits Asia Wine Challenge 2012, Singapura
2012 RECOMMENDED MEDAL, Wine & Spirits Asia Wine Challenge 2012, Singapura
2011 BRONZE MEDAL, Wine Style Asia 2011, Singapura
2011 BRONZE MEDAL, Wine & Spirits Asia Wine Challenge 2012, Singapura
2011 BRONZE MEDAL, Wine Style Asia Award 2011 Singapura.
  •  PRODUK
Berikut adalah produk yang dihasilkan oleh Hatten Wines :
  1. ROSÉ
  2. AGA RED
  3. AGA WHITE
  4. ALEXANDRIA
  5. JEPUN SPARKLING ROSÉ
  6. TUNJUNG BRUT SPARKLING
  7. PINO de BALI      
Source : http://id.wikipedia.org 

Friday 21 February 2014

Aomori Garlic Black Beer




Bir ini dirilis oleh sebuah perusahaan minuman di Jepang dan diberi nama Aomori Garlic Black Beer. Sesuai dengan namanya, bir ini memang sebuah bir yang memiliki rasa bawang putih hitam. 
Bawang putih hitam adalah sebuah fermentasi dari bawang putih yang ditaruh di dalam ruang panas dalam jangka waktu panjang seperti yang dilansir oleh Merdeka.com (28/10). Fermentasi ini membuat bawang putih berubah warna menjadi hitam. 

Namun citarasa bawang putih ini ternyata tidak seburuk penampilannya. Bawang putih hitam punya cita rasa yang unik dan dapat melezatkan masakan. Kandungan antioksidan dalam bawang putih ini juga lebih banyak daripada bawang putih biasa.
Sebagaimana dilansir rocketnews24, Aomori Garlic Black Beer ini punya cita rasa yang berbeda dengan produk bir hitam pada umumnya. Ketika diminum, rasa pedas dari bawang putih hitam akan terasa sangat kuat di lidah.
Karena itu sebuah perusahaan mengkombinasikan citarasa bawang ini dengan rasa bir. Rasa pedas dari bawang putih hitam akan terasa sangat kuat di lidah ketika Anda meminum bir ini. Untuk menikmatinya, Anda perlu membayar sekitar 630 yen atau sekitar Rp 71.283 per botol.

Source : www.vemale.com

Thursday 20 February 2014

Sea Breeze



  1. 1 fl oz (25 ml) vodka 
  2. 1½ fl oz (37 ml) cranberry juice 
  3. 1½ fl oz (37 ml) grapefruit juice 
  4. 4 ice cubes crushed 
  5. 1 slice(s) of lime  
Cara Membuat :
Tuangkan vodka, jus cranberry dan jus jeruk ke dalam gelas hurricane, tambahkan atas es yang dihancurkan. Aduk rata.
Tambahkan potongan lemon sebagai hiasan. Sajikan dengan sedotan.


 Source : www.syvum.com

Midori


Midori (ミドリ) adalah manis, berwarna hijau terang, liqueur rasa melon yang dibuat oleh Suntory . Itu diproduksi di Jepang, Amerika Serikat, Meksiko, dan Prancis. Midori ini pertama kali dirilis pada tahun 1964 dengan nama "Hermes Melon Liqueur", tetapi berganti nama menjadi "Midori" pada tahun 1978. Itu dibuat secara eksklusif di Jepang sampai tahun 1987. Midori biasanya mengandung alkohol 20-21% berdasarkan volume. Namanya Midori jika dalam bahasa Jepang memiliki arti "hijau" (). Midori yang diformulasikan di Prancis lebih manis dari versi Jepang aslinya.


Karena Midori sangat manis, sehingga Midori biasanya tidak diminum secara "langsung", melainkan pada umumnya digunakan untuk campuran cocktail , misalnya , the Japanese slipper, yang merupakan koktail yang terbuat dari campuran Midori , Cointreau , dan jus lemon. Rasa asam sering dipadukan dengan Midori untuk menyeimbangkan rasa manisnya . Selain itu, Midori juga dapat dicampur dengan vodka dan 7-Up untuk membuat koktail yang rasanya mirip dengan minuman Mountain Dew .


Meskipun Hermes Melon Liqueur dirilis oleh Suntory di Jepang pada tahun 1964, namanya diubah menjadi Midori untuk dirilis ke pasar AS di Studio 54 di New York City pada tahun 1978 selama pesta yang diadakan oleh pemeran, kru, dan produser Saturday Night Fever . Pada tahun 1983, Midori telah didistribusikan di 20 negara. Pada tahun 2013, mengikuti penelitian konsumen, Suntory mengurangi kandungan gulanya dan mulai memproduksi Midori dengan label yang didesain ulang dan botol kaca buram.



Resep :

  • 1 oz Midori® melon liqueur 
  • 1 oz vodka 
  • 1 oz Bacardi® white rum 
  • 1 oz Cointreau® orange liqueur 
  • 1/2 oz Blue Curacao liqueur 
  • pineapple juice 
  • lemonade 

Tuangkan Modori Melon, Vodka, Bacardi dengan Rum, Cointreau, Blue Curacao dan jus nanas ke dalam gelas besar berisi es. Lalu aduk hingga tercampur merata. Tambahkan Lemon, lalu aduk lagi dan sajikan....

 

Source : 

https://en.m.wikipedia.org

www.drinksmixer.com